Kamis, 07 Oktober 2010

Muhasabah Diri

Terlepas dari itu semua, segenap hatiku harus menyadari bahwa ini semua adalah takdir Alah yang harus aku dan suamiku terima. Takdir ini sudah Allah tuliskan dalam kitab Lauh mahfudz sebelum manusia hadir di bumi ini.

Takdir ini bukan untuk mendzholimi kami tapi takdir ini yang akan mengajarkan kepada kami bagaimana kami harus bisa menjadi manusia yang taat kepada tuhannya, menjadi hamba yang taat hanya kepada Allah SWT atas segala ketetapanNYA, baik itu ketetapan yang kami sukai atau ketetapan yang tidak kami sukai.
Takdir  yang mengajarkan kami untuk senantiasa bersyukur atas segala nikmat dan anugerahNYA dan bersabar atas segala ujianNYA.


"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat" (QS. Ibrahim : 7).

"Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar"(QS. Al-Baqarah : 153).

katakanlah (Muhammad), "Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada TuhanMu. "Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia iniakan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas." (QS. Az-Zumar : 10).

Ya Allah, berikan kami keikhlasan hati untuk bisa menerima takdirMu...
Ya Allah, berikan kami kekuatan dan kesabaran dalam menjalani ujianMu...
Ya Allah, berikan kami kemampuan dan kemudahan untuk menjaga dan mendidik amanahMu sehingga kelak amanahMu ini bisa menjadi hamba yang Engkau ridhoi...
Ya Allah, kami yakin Engkau tidak membebani sesuatu melebihi kadar kemampuan kami, Berilah kami jalan keluar yang terbaik dan berilah kami pertolonganMu...
Amin Allahumma Amin...